Mengirim ikan hidup ke luar kota bisa jadi tantangan tersendiri. Tidak seperti barang biasa, ikan hidup memerlukan penanganan khusus agar tetap sehat dan selamat sampai ke tangan penerima.
Nah, buat kamu yang ingin mengirim ikan hidup, baik itu ikan hias, ikan konsumsi, maupun bibit ikan, kami punya beberapa tips dan langkah penting yang bisa kamu ikuti agar proses pengiriman ikan berjalan lancar dan aman.
1. Pilih Jenis Ikan yang Tahan Perjalanan
Langkah pertama yang perlu kamu pertimbangkan adalah jenis ikan yang akan dikirim. Tidak semua ikan cocok untuk perjalanan jauh. Beberapa jenis ikan, seperti ikan lele, nila, koi, dan cupang, dikenal cukup tahan banting dan bisa bertahan lebih lama dalam wadah tertutup. Namun, ikan yang sensitif seperti discus atau arwana memerlukan perhatian ekstra.
Kalau kamu mengirim ikan hias yang bernilai tinggi, pertimbangkan untuk menggunakan jasa ekspedisi khusus atau konsultasikan terlebih dulu dengan peternak atau ahli ikan.
2. Gunakan Wadah Pengiriman yang Tepat
Kemasan adalah kunci sukses dalam pengiriman ikan hidup. Kami menyarankan kamu menggunakan kantong plastik bening tebal (minimal dua lapis) yang diisi dengan air dan oksigen. Komposisinya biasanya 1/3 air dan 2/3 oksigen. Kantong tersebut lalu diikat rapat dengan karet gelang dan bisa dimasukkan ke dalam styrofoam box atau kardus dengan pelindung tambahan.
Pastikan juga kantong tidak bocor dan cukup besar agar ikan bisa bergerak bebas, tapi tidak terlalu besar hingga membuat ikan stres selama perjalanan.
Tips tambahan:
Gunakan plastik bening agar kondisi ikan bisa dipantau dari luar.
Tambahkan lapisan koran atau bubble wrap di luar plastik untuk menjaga suhu tetap stabil.
Jika pengiriman membutuhkan waktu lebih dari 1 hari, pertimbangkan menggunakan pendingin atau ice gel.
3. Siapkan Ikan Sebelum Dikirim
Sebelum dikirim, ikan sebaiknya dipuasakan selama 12–24 jam. Kenapa? Karena sisa pakan dan kotoran di dalam air bisa mempercepat pencemaran air dan membuat ikan keracunan selama perjalanan.
Selain itu, pastikan ikan berada dalam kondisi sehat. Hindari mengirim ikan yang sedang sakit atau stres karena berisiko besar mati di tengah perjalanan.
4. Pilih Jasa Pengiriman yang Tepat
Saat ini sudah banyak jasa pengiriman yang menyediakan layanan khusus untuk hewan hidup, termasuk ikan. Kalau kamu ingin pengiriman lebih cepat dan aman, gunakan layanan same day atau one day service. Beberapa jasa logistik juga sudah menyediakan fasilitas seperti pengisian oksigen atau penggunaan styrofoam box khusus.
Sebelum memilih jasa pengiriman, pastikan kamu sudah:
Menanyakan apakah mereka menerima kiriman hewan hidup.
Mengetahui estimasi waktu sampai.
Memastikan apakah mereka punya SOP (standard operating procedure) untuk penanganan hewan hidup.
5. Sertakan Label dan Informasi Lengkap
Ini langkah kecil yang sering terlupakan. Saat mengemas ikan, jangan lupa untuk memberi label pada kemasan. Tulis “IKAN HIDUP – HANDLE WITH CARE” secara jelas, dan sertakan informasi pengirim serta penerima dengan lengkap.
Label ini berguna agar pihak ekspedisi menangani paket dengan lebih hati-hati, serta mempermudah komunikasi jika ada kendala dalam perjalanan.
6. Komunikasi dengan Penerima
Setelah paket dikirim, segera informasikan nomor resi kepada penerima dan pastikan mereka siap menerima ikan saat tiba. Ini penting karena ikan tidak bisa dibiarkan terlalu lama di dalam kemasan. Begitu sampai, ikan sebaiknya langsung diaklimatisasi ke lingkungan barunya untuk menghindari stres atau kematian mendadak.
Kalau perlu, kamu juga bisa mengirim panduan singkat tentang cara melepaskan ikan dari kemasan ke dalam akuarium atau kolam baru.
0 Comments